Profil Desa Wonokampir

Ketahui informasi secara rinci Desa Wonokampir mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Wonokampir

Tentang Kami

Profil Desa Wonokampir, Watumalang, Wonosobo. Mengupas tuntas potensi pertanian salak pondoh dan budidaya ikan sebagai pilar ekonomi, serta kehidupan sosial-budaya masyarakat yang dinamis di tengah lanskap perbukitan yang subur.

  • Pusat Agribisnis Salak Pondoh

    Desa Wonokampir merupakan salah satu sentra utama produksi Salak Pondoh berkualitas tinggi di Kecamatan Watumalang, yang menjadi motor penggerak utama ekonomi lokal.

  • Potensi Perikanan Air Tawar

    Selain pertanian, desa ini memiliki potensi signifikan dalam budidaya perikanan air tawar, yang menjadi sumber pendapatan alternatif dan ketahanan pangan bagi masyarakat.

  • Masyarakat Adaptif dan Berkemajuan

    Warga Desa Wonokampir dikenal memiliki semangat kewirausahaan yang tinggi dan adaptif terhadap inovasi, baik di sektor pertanian maupun dalam pengembangan usaha kecil.

XM Broker

Desa Wonokampir, sebuah wilayah agraris yang bersemayam di Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo, menjelma sebagai contoh nyata keberhasilan pengelolaan potensi alam secara cerdas dan diversifikatif. Dikenal luas sebagai salah satu lumbung utama Salak Pondoh—yang kerap dijuluki `emas cokelat` oleh para petani—desa ini tidak hanya menggantungkan nasibnya pada satu komoditas. Masyarakatnya yang dinamis juga berhasil mengembangkan sektor perikanan air tawar sebagai pilar ekonomi kedua, menciptakan sebuah model ketahanan ekonomi yang tangguh. Di tengah hamparan kebun salak yang rimbun dan gemericik air kolam ikan, kehidupan sosial-budaya warga Wonokampir terus tumbuh subur, berlandaskan semangat kebersamaan dan inovasi.

Kondisi Geografis dan Tinjauan Demografi

Secara geografis, Desa Wonokampir terletak di kawasan perbukitan dataran tinggi Wonosobo, sebuah lokasi yang dianugerahi tanah vulkanik subur dan iklim sejuk. Kondisi ini menjadi faktor kunci keberhasilan sektor pertanian di wilayah tersebut. Desa ini memiliki luas wilayah sekitar 1,81 kilometer persegi (181 hektar). Wilayahnya berbatasan langsung dengan desa-desa tetangga yang turut membentuk ekosistem sosial-ekonomi di sekitarnya. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Kalidesel. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Kuripan. Sementara itu, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Pasuruhan dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Gondang dan Desa Lumajang.Berdasarkan data kependudukan mutakhir, Desa Wonokampir dihuni oleh 3.023 jiwa. Dengan luas wilayahnya, tingkat kepadatan penduduk desa ini mencapai angka yang cukup tinggi, yaitu sekitar 1.670 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan ini mengindikasikan intensitas pemanfaatan lahan yang tinggi, baik untuk area pemukiman maupun untuk lahan produktif seperti kebun dan kolam. Mayoritas penduduknya berada pada rentang usia produktif dan menjadikan sektor agribisnis, yang mencakup pertanian dan perikanan, sebagai mata pencaharian utama yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Struktur Pemerintahan dan Arah Pembangunan

Roda pemerintahan Desa Wonokampir digerakkan oleh seorang Kepala Desa yang dipilih secara demokratis, bersama dengan jajaran perangkat desa yang solid. Lembaga pemerintah desa ini bertanggung jawab penuh atas penyelenggaraan administrasi, pelayanan publik, serta perumusan dan implementasi program-program pembangunan. Mengadopsi prinsip pembangunan partisipatif, setiap kebijakan strategis, terutama yang berkaitan dengan alokasi Dana Desa, selalu diawali dengan forum musyawarah (Musrenbangdes) untuk menampung seluruh aspirasi dan kebutuhan riil masyarakat.Visi pembangunan desa berfokus pada "Terwujudnya Masyarakat Desa Wonokampir yang Sejahtera, Mandiri, dan Berdaya Saing melalui Optimalisasi Potensi Lokal". Untuk mencapai visi tersebut, pemerintah desa menetapkan beberapa misi utama, di antaranya ialah meningkatkan produktivitas sektor pertanian dan perikanan melalui pendampingan dan teknologi tepat guna, membangun dan memelihara infrastruktur dasar yang menunjang aktivitas ekonomi, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui program pendidikan, kesehatan, dan pelatihan keterampilan.

Denyut Ekonomi: Dominasi Salak dan Potensi Perikanan

Perekonomian Desa Wonokampir memiliki karakteristik yang unik dengan dua sektor andalan yang berjalan beriringan. Pilar utamanya ialah agribisnis Salak Pondoh. Perkebunan salak mendominasi lanskap desa, menjadi sumber pendapatan utama bagi mayoritas keluarga. Kualitas salak dari Wonokampir, yang dikenal dengan rasa manisnya yang khas dan daging buah yang tebal, telah memiliki reputasi yang kuat di pasar lokal maupun regional. Para petani, yang sebagian besar tergabung dalam kelompok tani, secara aktif mengelola kebun mereka mulai dari pembibitan, perawatan, hingga proses panen dan distribusi. Hasil panen dipasarkan melalui berbagai saluran, mulai dari penjualan langsung di tingkat desa kepada pengepul hingga pengiriman ke pasar-pasar induk di kota besar.Di samping dominasi salak, Desa Wonokampir juga berhasil mengembangkan sektor perikanan air tawar sebagai sumber ekonomi alternatif yang sangat potensial. Memanfaatkan sumber daya air yang melimpah dari pegunungan, banyak warga yang membangun kolam-kolam untuk budidaya ikan, terutama jenis nila dan lele. Usaha perikanan ini tidak hanya berfungsi sebagai penambah pendapatan keluarga, tetapi juga berkontribusi pada pemenuhan gizi protein bagi masyarakat setempat. Diversifikasi usaha ini merupakan strategi cerdas untuk mengurangi risiko ketergantungan pada satu komoditas dan terbukti mampu menjaga stabilitas ekonomi desa.

Dinamika Sosial dan Kehidupan Budaya

Masyarakat Desa Wonokampir dikenal memiliki etos kerja yang tinggi dan semangat kewirausahaan yang kuat. Kehidupan sosialnya berjalan harmonis, dilandasi oleh nilai-nilai gotong royong dan solidaritas yang mengakar. Interaksi sosial tidak hanya terjadi dalam aktivitas ekonomi, tetapi juga dalam kegiatan keagamaan dan adat. Masjid dan mushala memegang peranan sentral sebagai pusat ibadah dan kegiatan kemasyarakatan, mempererat tali silaturahmi antarwarga.Meskipun fokus utama masyarakat tertuju pada kegiatan ekonomi, mereka tidak melupakan warisan budaya. Kelompok-kelompok seni tradisional seperti Rebana dan kesenian rakyat lainnya masih tetap hidup dan sering ditampilkan dalam berbagai acara desa, seperti perayaan hari besar nasional dan keagamaan. Karang Taruna sebagai organisasi kepemudaan juga aktif dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan positif, mulai dari olahraga hingga kegiatan sosial, yang berfungsi untuk menjaga dinamika dan kreativitas generasi muda desa.

Kondisi Infrastruktur Penunjang Aktivitas

Pembangunan infrastruktur dasar terus menjadi prioritas untuk mendukung kualitas hidup dan kelancaran roda perekonomian desa. Akses jalan utama desa yang terkoneksi dengan jalan raya kecamatan sudah dalam kondisi yang baik dan dapat dilalui kendaraan roda empat, yang sangat vital untuk proses distribusi salak dan ikan ke luar daerah. Pemerintah desa juga secara berkelanjutan mengalokasikan anggaran untuk pemeliharaan dan peningkatan kualitas jalan lingkungan dan jalan usaha tani.Seluruh rumah tangga di Desa Wonokampir telah menikmati akses listrik dari PLN. Kebutuhan air bersih dipenuhi melalui sistem pengelolaan air berbasis masyarakat (PAMSIMAS) yang memanfaatkan sumber mata air alami, sehingga ketersediaannya cukup terjamin. Fasilitas umum seperti gedung sekolah dasar, pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), dan posyandu telah tersedia dan berfungsi aktif untuk melayani kebutuhan esensial warga di bidang pendidikan dan kesehatan. Konektivitas digital juga semakin membaik dengan jangkauan sinyal telekomunikasi yang cukup stabil di sebagian besar wilayah.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Ke depan, Desa Wonokampir dihadapkan pada tantangan klasik sektor agraris, seperti volatilitas harga jual komoditas, ancaman hama penyakit tanaman dan ikan, serta dampak perubahan iklim. Selain itu, upaya untuk meningkatkan nilai tambah produk melalui industri pengolahan masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu digarap lebih serius untuk meningkatkan pendapatan petani dan pembudidaya ikan.Namun prospek masa depan desa ini sangat cerah. Peluang pengembangan ada pada hilirisasi produk, misalnya dengan menciptakan produk olahan salak (seperti keripik, dodol, sirup) dan ikan (abon, nuget) dengan merek lokal. Integrasi antara sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata dalam sebuah konsep agrowisata atau "wisata minapadi" juga merupakan ide pengembangan yang sangat potensial. Dengan sumber daya manusia yang adaptif, sumber daya alam yang melimpah, dan dukungan pemerintah yang kuat, Desa Wonokampir memiliki semua modal yang diperlukan untuk terus tumbuh menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera.